Dalam era transisi energi dan pemanfaatan energi terbarukan, Battery Energy Storage System (BESS) menjadi solusi penting untuk menyimpan dan mengelola energi listrik. Salah satu pertanyaan paling umum dari calon pengguna adalah: “Berapa kapasitas BESS yang saya butuhkan?” Artikel ini akan membantu Anda memahami langkah-langkah cara menghitung kapasitas BESS secara teknis namun tetap mudah dipahami.
Apa Itu Kapasitas BESS?
Kapasitas BESS adalah jumlah energi listrik yang bisa disimpan dan digunakan dari sistem baterai, biasanya diukur dalam satuan kilowatt-jam (kWh). Kapasitas ini akan menentukan:
- Berapa lama energi bisa disuplai,
- Beban maksimum yang bisa ditanggung,
- Seberapa besar sistem baterai perlu disiapkan untuk aplikasi tertentu (komersial, industri, atau utilitas).
Langkah-Langkah Menghitung Kapasitas BESS
1. Tentukan Beban Listrik (Load)
Hitung berapa total daya (kW) yang ingin Anda backup atau simpan.
Contoh:
Total beban operasional kritis = 50 kW
2. Tentukan Durasi Backup Energi
Berapa lama Anda ingin BESS menyuplai listrik ketika sumber utama mati atau saat malam hari (untuk PLTS)?
Contoh:
Durasi kebutuhan = 4 jam
3. Gunakan Rumus Dasar Kapasitas BESS
Kapasitas BESS (kWh) = Daya Beban (kW) x Durasi (jam)
Contoh:
50 kW x 4 jam = 200 kWh
4. Tambahkan Margin Keamanan (Depth of Discharge dan Efisiensi)
Baterai tidak bisa digunakan 100% dari kapasitasnya. Tambahkan faktor efisiensi dan toleransi:
- Depth of Discharge (DoD) = 90% → gunakan 0,9
- Efisiensi konversi = 95% → gunakan 0,95
Rumus koreksi:
Total Kapasitas = Kapasitas BESS ÷ (DoD x Efisiensi)
200 ÷ (0,9 x 0,95) ≈ 234 kWhContoh Kasus Riil
Sebuah pabrik kecil ingin menyuplai beban kritis 60 kW selama 3 jam, dengan sistem BESS:
Kapasitas dasar: 60 x 3 = 180 kWh
Dengan koreksi: 180 ÷ (0,9 x 0,95) ≈ 210 kWhJadi, sistem BESS minimal yang dibutuhkan adalah 210 kWh, atau lebih aman dipasang 250 kWh dengan ekspansi jangka panjang.
Baca Juga : https://greatpower.co.id/artikel/esg-bagaimana-bess-membantu-mencapainya/
Faktor Tambahan yang Perlu Dipertimbangkan
- Jenis beban (induktif vs resistif)
- Profil konsumsi energi harian
- Interkoneksi dengan PLTS atau genset
- Skema operasional (peak shaving, backup, arbitrase energi, dll)
Kesimpulan
Menghitung kapasitas BESS bukan hanya soal angka, tapi pemahaman mendalam tentang profil konsumsi energi dan tujuan penggunaannya. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa merancang sistem BESS yang efisien, ekonomis, dan sesuai kebutuhan.
Butuh bantuan menentukan kapasitas BESS untuk proyek Anda?
📩 Hubungi tim teknis Great Power sekarang untuk konsultasi gratis!